Postingan

Figur Pustakawan Ideal dalam Kepustakawanan Indonesia

               Figur Seorang pustakawan sebagai social Practice dan Cultural mediator. Dalam melaksanakan tugasnya, seorang pustakawan harus memiliki jiwa kepustakawanan terlebih dahulu. Agar memiliki jiwa kepustakawanan tersebut, pustakawan dapat memahami prinsip dasar jalan kepustakawanan yang dapat dilihat dari hasil pemikiran Blasius Sudarsono. Beliau menyebutkan bahwa Prinsip dasar Jalan kepustakawanan merupakan suatu proses berkesinambungan, artinya jika seseorang belum bisa memaknai secara benar satu fase, maka ia tidak akan bisa maju ke fase berikutnya.

Eksistensi Pustakawan Indonesia pada Era Masyarakat 5.0

           Seiring berkembangnya teknologi pada era society 5.0 ini, Pustakawan diiharapkan juga dapat mengembangkan kemampuan, keahlian, dan pengetahuan sehingga eksistensi pustakawan tetap dapat bertahan di era yang lebih memusatkan pada manusia dan teknologi, seperti sekarang.

Peran dan Eksistensi Perpustakaan Sekolah Sebagai Penunjang Prestasi Belajar Siswa di Indonesia

        Perpustakaan sekolah merupakan salah satu prasarana sekolah yangdigunakan untuk menunjang proses belajar mengajar oleh para guru serta siswa di sekolah. Keberadaan Perpustakaan sekolah memiliki tugas untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi warga sekolah seperti para guru dan para siswa. Perpustakaan sekolah sebagai pusat informasi dan sumber belajar sekolah berperan penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Mewujudkan Perpustakaan Impian dengan Memanfaatkan E-Commerce

  Layanan informasi pada perpustakaan dengan memanfaatkan e-commerce menimbulkan cara pandang yang baru bagi masyarakat Indonesia terutama para pustakawan. E-commerce dapat memberikan kesan positif seperti memberikan kemudahan dan kecepatan akses informasi, serta meningkatkan kreatifitas petugas untuk membuat paket informasi dan pengetahuan yang lebih menarik dari sebelumnya, baik melalui sarana cetak maupun elektronik.

Pengaruh RUU Cipta Kerja di Bidang Ketenagakerjaan

  Omnibus Law merupakan konsep yang digunakan untuk menyusun RUU Cipta Kerja yang mana kedudukannya dibawah naungan UUD 1945 dan diatas undang-undang lainnya. Dalam menyusun sebuah rancangan undang-undang membutuhkan waktu yang cukup lama dan tidak dapat dipersingkat karena masyarakat perlu kejelasan dari isi undang-undang sebelum disahkan secara publik. RUU Cipta Kerja ini memiliki keunggulan dan kelemahannya pada hal tertentu. Pemerintah merancangkan undang-undang ini untuk kemudahan investasi yang masuk dan menciptakan lapangan kerja baru kepada masyarakat dengan konsekuensi tersendiri.

Mewujudkan Kemajuan Dokumentasi di Indonesia Melalui Teknologi Informasi

  Pengembangan pengetahuan di dunia tidak akan ada habisnya, karena manusia adalah makhluk yang memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar dan rasa puas yang semu. Manusia selalu berusaha mengembangkan semua pengetahuan di dunia. Pengembangan ini dilakukan untuk memberikan kemudahan yang lebih baik dari sebelumnya. Pengembangan ini juga berlaku pada ilmu dokumentasi.

Kemajuan Dokumentasi Untuk Mewujudkan Kehidupan Yang Lebih Baik

Eksistensi Ilmu dokumentasi di Indonesia sudah sangat baik, banyak sekali perguruan tinggi yang menyediakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan ilmu dokumentasi. Tetapi seiring berkembangnya waktu kata ilmu dokumentasi dianggap kurang modern, sehingga masyarakat banyak yang lebih memilih menyebutnya dengan ilmu informasi.